Teh dan Jenisnya
Dec 7th, 2010 by sherlock Hit :: 7652
Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh. Teh mengandung sejenis antioksidan yang bernama katekin. Pada daun teh segar, kadar katekin (Catechin) bisa mencapai 30% dari berat kering. Teh hijau dan teh putih mengandung katekin yang tinggi, sedangkan teh hitam mengandung lebih sedikit katekin karena katekin hilang dalam proses oksidasi. Teh juga mengandung kafein (sekitar 3% dari berat kering atau sekitar 40 mg per cangkir), teofilin dan teobromin dalam jumlah sedikit.
katekin termasuk golongan flavonoid, yaitu golongan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan.
- Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
1. TEH HIJAU
Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal, proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas wajan panas).
2. TEH HITAM atau TEH MERAH
Teh hitam atau teh merah, merupakan jenis teh yang paling popular di ASIA.
Proses oksidasi yang lebih lama dibanding teh lainnya, daun teh dibiarkan teroksidasi secara penuh sekitar 2 minggu hingga 1 bulan membuat teh hitam memiliki aroma yang sangat kuat.
Teh hitam masih dibagi menjadi 2 jenis: Ortodoks (teh diolah dengan metode pengolahan tradisional) atau CTC (metode produksi teh Crush, Tear, Curl yang berkembang sejak tahun 1932). Teh hitam yang belum diramu (unblended) dikelompokkan berdasarkan asal perkebunan, tahun produksi, dan periode pemetikan (awal musim semi, pemetikan kedua, atau musim gugur). Teh jenis Ortodoks dan CTS masih dibagi-bagi lagi menurut kualitas daun pasca produksi sesuai standar Orange Pekoe.
3. TEH PUTIH
Teh yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan klorofil.
Tidak mengalami proses fermentasi, hanya di uapkan dan dikeringkan saja. Berwarna putih keperakkan dan sangat langka karena itu harganya sangat mahal.
4. TEH OOLONG
Teh ini merupakan teh tradisional cina yang dikenal sebagai naga hitam atau ular hitam. Teh ini diperoleh dengan proses oksidasi dan sebagian fermentasi. Karena itu, pada bagian tepi teh ini berwarna merah berbeda dengan bagian tengahnya yang berwarna hijau. Proses oksidasi pada teh ini dihentikan di tengah-tengah antara teh hijau dan teh hitam yang biasanya memakan waktu 2-3 hari.
- Teh yang tidak mengandung daun teh atau disebut teh HERBAL
Teh herbal atau teh tisane, teh ini tidak hanya terbuat dari daun teh saja melainkan juga terbuat dari akar, bunga, dan biji tumbuhan teh tersebut. Contoh yang terkenal dari teh ini adalah Chamomile, Jiaogulan, Hibiscuss atau Rosela dan bunga Krisant.
- Pu-erh (Póu léi dalam bahasa Kantonis)
Teh pu-erh terdiri dari dua jenis: “mentah” dan “matang.” Teh pu-erh yang masih “mentah” bisa langsung digunakan untuk dibuat teh atau disimpan beberapa waktu hingga “matang”. Selama penyimpanan, teh pu-erh mengalami oksidasi mikrobiologi tahap kedua. Teh pu-erh “matang” dibuat dari daun teh yang mengalami oksidasi secara artifisial supaya menyerupai rasa teh pu-erh “mentah” yang telah lama disimpan dan mengalami proses penuaan alami. Teh pu-erh “matang” dibuat dengan mengontrol kelembaban dan temperatur daun teh mirip dengan proses pengomposan. Teh pu-erh biasanya dijual dalam bentuk padat setelah dipres menjadi seperti batu bata, piring kecil atau mangkuk. Teh pu-erh dipres agar proses oksidasi tahap kedua bisa berjalan, karena teh pu-erh yang tidak dipres tidak akan mengalami proses pematangan.
Semakin lama disimpan, aroma teh pu-erh menjadi semakin enak. Teh pu-erh yang masih “mentah” kadang-kadang disimpan sampai 30 tahun bahkan 50 tahun supaya matang. Pakar bidang teh dan penggemar teh belum menemui kesepakatan soal lama penyimpanan yang dianggap optimal. Penyimpanan selama 10 hingga 15 tahun sering dianggap cukup, walaupun teh pu-erh bisa saja diminum setelah disimpan kurang dari setahun. Minuman teh pu-erh dibuat dengan merebus daun teh pu-erh di dalam air mendidih seringkali
hingga lima menit. Orang Tibet mempunyai kebiasaan minum teh pu-erh yang dicampur dengan mentega dari lemak yak, gula dan garam.
- Teh kuning
Sebutan untuk teh berkualitas tinggi yang disajikan di istana kaisar atau teh yang berasal dari daun teh yang diolah seperti teh hijau tapi dengan proses pengeringan yang lebih lambat.
- Kukicha
Teh kualitas rendah dari campuran tangkai daun dan daun teh yang sudah tua hasil pemetikan kedua, dan digongseng di atas wajan.
- Genmaicha
Teh hijau bercampur berondong dari beras yang belum disosoh, beraroma harum dan sangat populer di Jepang.
- Teh bunga
Teh hijau atau teh hitam yang diproses atau dicampur dengan bunga. Teh bunga yang paling populer adalah teh melati (Heung Pín dalam bahasa Kantonis, Hua Chá dalam bahasa Tionghoa) yang merupakan campuran teh hijau atau teh oolong yang dicampur bunga melati. Bunga-bunga lain yang sering dijadikan campuran teh adalah mawar, seroja, leci dan seruni.